Jumat, 24 Juli 2009

Komik Muhammad dan Zainab

Keberadaan komik2 yg mengupas tentang kisah Muhammad memang sangat kontroversial, dan salah satunya adalah komik Muhammad dan Zainab. senyum
sejauh yg saya liat reaksi para muslim hanya marah dan demo agar keberadaan situs yg memuat komik2 tsb ditutup dan pelakunya ditangkap..takbole tapi sama sekali tidak berani membantah semua sumber2 yg disajikan dlm kisah ini. senyumkenyit

Tujuan saya memuat komik2 tsb disini adalah untuk memberi anda solusi dalam mengetahui apa dan bagaimana Muhammad yang sebenarnya.

Kisah ini disadur berdasarkan tulisan al-Tabari, volume 8, halaman 1 dan tulisan satir Ayesha Ahmed berjudul Sex With Daughters-in-Law: Divinely Ordained in Islam (Ngeseks dengan Menantu Wanita: Perintah Illahi Islam).
Dituangkan dalam bentuk komik oleh Adadeh FFI.

Sumber : Faithfreedom Indonesia


Komik Sirat Rasulullah

Ini merupakan suatu ringkasan biografi nabi besar Muhammad yg kemudian dituangkan dalam versi Komik oleh Adadeh FFI. 
Penjelasannya sangat singkat tetapi sangat padat dan kaya referensi. Jika Anda seorang muslim yang ragu akan kebenaran informasi dalam komik ini, sebaiknya anda mengecek langsung ke sumbernya. Referensinya ditulis lengkap.

Durasinya mungkin terlalu cepat, anda bisa menekan tombol pause dibawah dan menyesuaikan dengan kebutuhan anda.

Sumber : Faithfreedom Indonesia

Kamis, 23 Juli 2009

Kisah Muhamad & Hafsah

Text dan parodi berdasarkan tulisan ayesha Allah Mencela Jika Budak Wanita Tidak Disetubuhi 
Dituangkan ke dalam komik oleh Adadeh FFI

Kisah Komik ini sendiri didasarkan pada Surah No. 66, AT-TAHRIM
Latar belakang Sura ini:

Saat itu adalah giliran Hafsa untuk bersetubuh dengan sang Nabi. Budak Hafsa yang bernama Maria, orang Koptik Kristen pemberian dari Raja Alexandria, juga berada di kamarnya ketika sang Nabi masuk. Maria adalah gadis remaja yang cantik jelita, merangsang sukma. Dia membangkitkan nafsu berahi pria manapun yang melihatnya; apalagi pria seperti sang Nabi yang diberi kekuatan seks sebanyak 30 pria oleh Allah. Kalau tidak percaya, lihat hadisnya:
Hadis Sahih Bukhari Volume 1, Book 5, Number 268:
Dikisahkan oleh Qatada:
Sang Nabi diberi kekuatan seksual setara dengan 30 pria.


Senin, 13 Juli 2009

Akar Terorisme Islam Bag. 1

Sumber : Faithfreedom Indonesia
              akar terorisme islam

Bagian 1

Abul Kasem
e-mail: nirribilli@gmail.com

Peringatan: essay ini terbagi dalam 20 bagian; isinya mungkin dapat membuat sebagian pembaca tersinggung. Penulis tidak bertanggung jawab jika ada pembaca yang merasa marah, tersinggung, terganggu atau terhina setelah membaca serial ini. Anda telah diperingatkan. Silakan terus baca, resiko tanggung sendiri.

‘Mereka bilang kami teroris? Mereka betul — tentu saja kami teroris. Ini memang mata pencaharian kami’—Khalid Shaikh Muhammad

Garis Besar
Artikel ini menyelidiki penerapan taktik teror yang digunakan sekitar 1.400 tahun yang lalu oleh para Jihadis Islam pertama untuk merampas barang jarahan dan jadi cepat kaya melalui perampokan. Tujuan utama esay ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan langsung antara Modus Operandi para Jihadis (baca teroris Islam) di jaman Muhammad dan Jihadis jaman sekarang.

Ada 100 kasus pertempuran bersenjata yang diselidiki sebabnya, waktunya, tempatnya dan orang2 yang terlibat. Hasil detail penyelidikan ini ternyata sangat mengganggu perasaan, membuat orang jadi tercenung. Dari hasil ini tampak jelas, tanpa keraguan sedikit pun, kesamaan yang menggiriskan antara pejuang2 Islam di jaman Muhammad dan di jaman ini. Hampir semua kasus pertempuran, terkecuali dua atau tiga, terjadi karena serangan2 teroris agresif oleh prajurit2 Muslim. Jihadis Islamlah yang selalu memulai penyerangan, di banyak kasus tanpa ada alasan atau gangguan yang nyata. Serangan teror yang dilakukan prajurit Muslim dengan buas ini termasuk pembantaian, pemusnahan ras, pengusiran ras, pembunuhan atas balas dendam, pembunuhan karena alasan politik, dan di banyak kasus, semata-mata perampokan dan penjarahan belaka. Muhmmad melakukan serangkaian teror dan penjarahan untuk menghadiahi pengikut2nya dengan barang2 jarahan yang mudah dirampas seperti tanah, harta benda, wanita, budak. Kegiatan teror dan perampokan ini membuat para Jihadis itu kaya, dapat membiayai sendiri dan ini sangat penting bagi berdirinya kekuasaan Islam di seluruh Jazirah Arabia. Jangan salah mengerti akan hal ini.

Kebanyakan penulis biografi Muhammad menulis laporan panjang tentang perang2 yang terkenal antara prajurit Muslim dan prajurit2 non-Muslim. Perang2 besar ini berjumlah sekitar tiga belas dan semuanya ditulis dengan lengkap oleh ahli2 sejarah. Akan tetapi, justru pertempuran2 yang kecil yang merupakan kejadian2 yang paling penting untuk mengungkapkan seberapa besar kebuasan, kekejaman, sifat barbar, keserakahan tanpa batas, penjarahan, kelicikian dan nafsu seks yang tak terpuaskan dari orang2 Islam baru. Ini adalah penemuan yang mengejutkan dan tadinya dirahasiakan baik2 diantara orang2 Islam. Sebenarnya agak menyedihkan kalau diingat hanya sedikit sekali ahli sejarah yang berusaha menyelidiki detail dari kegiatan2 teror yang “kecil” dan “tak penting” ini.

Banyak hukum Sharia yang kejam ditulis berdasarkan contoh2 yang ditetapkan Muhammad dan pengikutnya selama melakukan serangkaian perang dan teror berdarah. Banyak ayat2 Qur’an yang berhubungan dengan kejadian2 perang ini. Sejak keberadaan hukum Sharia dan Qur’an adalah mutlak dan utuh untuk selamanya, maka tidak ada harapan isinya dirubah agar kelihatan lebih damai.

Artikel panjang ini berdasarkan keterangan yang dikumpulkan dari berbagai sumber informasi Islam yang sempurna. Tapi, pertama-tama, tentunya kiita musti sadar bahwa informasi “sempurna” ini telah disensor, disaring, dibersihkan, dicucihamakan dengan teliti dan segala elemen yang ‘jelek’ atau ‘mengerikan’, telah dibuang sebisa mungkin sebelum dipublikasikan untuk umum. Meskipun begitu, kita tetap saja menemukan informasi/kejadian yang mengejutkan, sukar dipercaya, dan barbarik yang tersembunyi dalam2 di buku2 Islam yang autentik. Jika kebebasan informasi diterapkan dan tidak ada sensor dalam terjemahan informasi Islam bahasa Inggris, bayangkan bagaimana isinya yang asli. Penemuan yang menyeramkan dalam penyelidikan ini ditemukan di kumpulan Hadis Sahih yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris yang membuat Islam benar2 tampak sebagai agama penuh teror dan orang2 Bedouin memang benar2 barbar. Untuk benar2 dapat informasi lengkap, orang harus baca Hadis Sahih dalam bahasa Arab asli dan dalam bahasa Inggris. Upaya2 bedah plastik di buku2 Islam yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris merupakan cara cerdik para ‘dokter’ Islam untuk menipu dunia tentang isi Islam yang sebenarnya karena semua orang sangat ragu untuk percaya bahwa Islam adalah agama damai.

Pada akhirnya, penelitian ini membawa penulis pada kesimpulan bahwa Islam dan terorisme tidak dapat dipisahkan. Akar teror a la Islam memang adalah inti ajaran Islam. Perintah ini tertanam dalam2 di khotbah, perintah, keputusan, inspirasi, praktek dan contoh2 yang dilakukan oleh Muhammad dan juga para pengikutnya jaman ini, yang hidup dengan pedang menyebar teror dan menggunakannya sebagai senjata yang paling manjur untuk menundukkan musuh yang merintangi usahanya. Jika seorang Muslim mengikuti “Islam Sejati”, yang tidak disensor, asli Islam yang dikhotbahkan dan dipraktekkan oleh Muhammad, orang itu tidak bisa tidak akan jadi teroris.


B I B L I O G R A P H Y

Tidak seperti tulisan lain yang umumnya meletakkan bibliografi di bagian belakang, aku ingin meletakkan bibliografi di depan esay ini. Ini untuk memudahkan para pembaca. Pembaca yang serius harus dapat melihat bibliografi dengan mudah untuk memeriksa langsung dan memastikan.

“The Holy Qur’an,” the internet version of three English translations can be read at: http://www.usc.edu/dept/MSA/quran/]
Ali, Abdullah, Yusuf, “The Holy Qur’an: Translation and Commentary,” Amana Corp., Brentwood, Maryland, 1983.
“The Holy Qur’an,” translated by Maulana Sher Ali, Islam International Publications Ltd., Telford, Surrey, U.K., 1997.
“The Koran, “ Penguin Classic (1956), translated by N.J. Dawood, Penguin Books, London reprint, 1999.
“The Koran,” translated by J.M. Rodwell; first published in 1909; reissued by Phoenix Press, London, 1994.
Pickthall, Mohammad Marmaduke, “The Meaning of the Glorious Koran, Translation and Explanation”; reprinted by Adam Publishers & Distributors, New Delhi, India, 1996.
al-Hilali, Muhammad Taqi-ud-Din(Dr.) and Dr. Muhammad Muhsin Khan, “The Noble Qur’an Transliteration in Roman Script And English Translation of the Meanings,” Darussalam Publishers, Riyadh, Saudi Arabia, 1996. [The internet version of the English translation by these two modern translators can be read at: [ http://www.witness-pioneer.org/vil/ ]
Makhlaf, Ash-Shaikh Hasnain Muhammad, “Kalimatul Qur’an,” translated by Duraid & Faiz Fatouhi, Kitab Bhavan, 1784 Kalam Mahal, Daraya Ganj, New Delhi, 2nd. ed. 2002.
Abu Dawud, Sulayman b. al-Ash’ath, “Al-Sunaan,” a collection of Hadith, translated in English by Prof. Ahmad Hasan: [http://www.luc.edu/orgs/msa/abudawud/index.htm ]
al-Bukhari, Muhammad b. Ismail b al-Mughira, “Sahi al-Bukhari,” translated in English by Dr. Muhammad Muhsin Khan: [http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/ ]
Muslim, Abu al-Hussain b. al-Hajjaj al-Qushairi, “Sahi Muslim,” translated in English by Adul Hamid Siddiqui: [http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/muslim/ ]
Malik, ibn Anas ibn Malik, Abdullah al-Asbahi al-Himyari, “Muwatta,” translated in English by A’sha Abdurrahman at-Tarjumana and Ya’qub Johnson: [http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/muwatta/ ]
Ibn Ishaq, Muhammad b. Yasr, “Sirat Rasul Allah,” translated in English by A. Guillaume; first published by Oxford University Press, London in 1955; fifteenth reprint by Oxford University Press, Karachi, Pakistan, 2001.
al-Mubarakpuri, Saifur Sahman, ”The Sealed Nectar (Ar-Raheeq al-Makhtum),” revised edition; translated in English from Arabic by Mahir Abu Dhahab, Darussalam Publishers, Riyadh, Saudi Arabia, 2002. [An older edition of this book can be read online at: http://www.witness-pioneer.org/vil/Book ... /index.htm ]
Ibn Sa’d, Abu Abd Allah Muhammad, “Kitab al-Tabaqat,” vol ii, translated in English by S. Moinul Haq, Kitab Bhavan; 1784, Kalan Mahal, Daraya Ganj, New Delhi, India, 1972.
al-Tabari, Abu Ja’far Muhammad b. Jarir, “Muhammad at Mecca,” vol. vi, translated and annotated by W. Montgomery Watt and M.V. McDonald, State University of New York Press, Albany, 1988.
al-Tabari, Abu Ja’far Muhammad b. Jarir, “The Foundation of the Community, Muhammad at al-Medina,” vol. vii, translated and annotated by M.V. McDonald and W. Montgomery Watt, State University of New York Press, Albany, 1987.
al-Tabari, Abu Ja’far Muhammad b. Jarir, “The Victory of Islam,” vol. viii, translated by Michael Fishbein, State University of New York Press, Albany, 1997.
al-Tabari, Abu Ja’far Muhammad b. Jarir, “The Last Years of the Prophet,” vol. ix, translated by Ismail K. Poonwala, , State University of New York Press, Albany, 1990.
Rodinson, Maxine, “Muhammad,” translated from French by Anne Carter; first published in 1971; The New York Press publication, 2002,
Muir, William, “Life of Mahomet” in four volumes, Smith, Elater & Co. London, 1861: [http://www.answering-islam.org/Books/Muir/index.htm ]
22. Haykal, Muhammad Hussain, “The Life of Muhammad,” translated by Isma’il Razi A. al-Faruqi: [http://www.witness-pioneer.org/vil/Books/MH_LM/default.htm ]
Dashti, Ali, “23 Years: A Study in the Prophetic Career of Mohammad,” translated from Persian by F.R.C. Bagley, Mazda Publishers, Costa Masa, California, 1994.
Hamidullah, Muhammad, “The Battlefields of The Prophet Muhammad,” 3rd. ed., Kitab Bhavan; 1784, Kalan Mahal, Daraya Ganj, New Delhi, India, 4th., reprint, 1992.
Hughes, Patrick Thomas, “A Dictionary of Islam;” first published in 1886; latest reprint by Kazi Publications Inc,, Chicago, 1994.
Ibn al-Kalbi, Hisham, “The Book of Idols (Kitab Al-Asnam),” translated in English by Nabih Amin Faris, Princeton University Press, 1952. [http://www.answering-islam.org/Books/Al-Kalbi/index.htm ]
al-Misri, Ahmed ibn Naqib, “Raliance of the Traveller (‘Umdat al-Salik),” revised edition, translated by Nuh Ha Mim Keller, Amana Publications, Bettsville, Maryland, 1999.
Hamilton, Charles, “Hedaya,” translated in English in 1870 from the Persian version; reprinted by Kitab Bhavan, 1784 Kalan Mahal, Daraya Ganj, New Delhi, 1994.
29. Doi, Abdur Rahman I.,” Shari’ah: The Islamic Law;” first published in London, in1984; Malaysia reprint by A.S. Noordin, G.P.O. Box No. 10066, 50704, Kuala Lumpur, 1998.
Fouda, Yosri and Nick Fielding, “Masterminds of Teror,” Penguin Books, Australia, 2003.

KATA PEMBUKA

Dunia dengan cepat terbiasa dengan istilah ‘Teror Islam.’ Ini adalah jenis baru terorisme di seluruh dunia. Karena para Jihadis, bom bunuh diri, Hamas, Hezbollah, Al-Qaeda, Lashkar-e-Taiba, Jaishe Muhammad, Islamists, Mullahs, Maulanas, Pirs, Hijabi Women— Islam saat ini mendominasi setiap media berita di mana pun di dunia. Cepat atau lambat, kata ‘Teror Islam’ akan termasuk dalam benda hara perkataan Inggris. Dengan adanya kesadaran akan Islam ini , pertanyaan yang muncul adalah: Apakah teror gaya Islam adalah sesuatu yang baru atau apakah ini adalah hasil perjuangan Jihadis awal seperti yang diajarkan dan dipraktekkan oleh Muhammad? Tanyakan hal ini pada Islam apologis manapun dan jawabnya pasti adalah: Islam adalah agama damai, tidak pernah menganjurkan kekerasan, ‘terorisme’-lah yang menggunakan nama Islam; Osama bin Laden dan para Jihadisnya telah membajak Islam dan mereka bukanlah Muslim sejati, para pembom bunuh diri tidak mewakili ajaran Islam yang sebenarnya .. dan seterusnya dan seterusnya.

Di artikel yang rinci ini, dengan menampakan sifat ‘asli’ Islam yang sebenarnya, aku bermaksud menghancurkan konsep pemikiran para Islamis di atas. Karena Islam berakar kuat pada masa lampau, maka untuk mencari akar terjadinya ‘kekacauan’ yang banyak dilakukan para pejuang Islam saat ini, kita harus memeriksa kejadian2, perbuatan2, perilaku berdasarkan filosofi dan agama di masa lampau pula oleh para Jihadis awal di bawah pimpinan Muhammad, sang Rasul Allah. Saat kita terus menelaah, kita harus tahu bahwa tidak ada yang disebut sebagai ‘moderat Islam,’ ‘Islam masa kini’ atau ‘Islam masa depan.’ Kejadian2 1.400 tahun yang lalulah yang menggerakan semua Muslim waktu lampau, membayangi dan mendorong semua Muslim masa kini dan hal ini akan terus berlangsung di masa depan. Kita harus melihat ke belakang, dan bukannya ke depan, untuk mencari kebenaran tentang Islam. Sama seperti pohon yang hidup dan terus tumbuh karena akarnya dengan kuat tertanam di bawah tanah – dan akar ini tak tampak dari permukaan, begitu pula dengan Islam. Terorisme berakar kuat dalam doktrin yang sangat megah di dunia Islam yang dibayangkan Muhammad. Penggunaan taktik teror ini bukanlah hal yang baru dalam Islam, dan ini adalah sumber hidup yang digunakan Muhammad untuk memaksakan konsepnya akan terwujudnya satu dunia di bawah Islam yang hanya menyembah satu Tuhan, yakni Allah. Di laporan panjang ini, aku telah mencatat serentetan kejadian teror, pembunuhan, penipuan, kebohongan, dan perang yang digunakan untuk memelihara, memajukan dan mengembangkan intisari Islam: masuk Islam, bayar upeti (Jizya) atau mati. Banyak pembaca yang akan kaget dan tidak percaya. Kebanyakan Muslim akan merasa terganggu, marah, frustasi dan tentu akan menyangkal sekuat tenaga. Bagi semua pembaca aku ingin katakan bahwa aku pun mengalami semua tahapan perasaan ini. Waktu aku benar2 menelaah Islam dengan serius di tahun2 pertumbuhanku, aku mulai benar2 mengerti doktrinya dan kekuatan hidupnya. Sungguh sukar kupercaya orang yang mengaku sebagai utusan Allah dapat menuruti hawa nafsunya sendiri, dan juga memerintahkan pengikutnya untuk melakukan pembunuhan membabibuta, menjarah, merampok, menyiksa dan memperkosa. Pada saat Anda membaca episod demi episod terorisme Islam awal, Anda akan menemukan persamaan dengan terorisme global jaman modern yang dilakukan para Jihadis saat ini. Anda pasti akan menemukan semua unsur operasi teroris jaman sekarang yang sama seperti seribu tahun lalu. Unsur2 ini adalah:

Penyiksaan dan pembunuhan orang2 yang tak mau menganut (Islam)
Penjarahan dan pembersihan ras
Pembunuhan karena alasan politis dan pembunuhan karena balas dendam
Pembunuhan serampangan dan pembantaian rasial
Perampasan harta benda dan pemerkosaan
Pemaksaan untuk memeluk agama Islam atau bayar Jizya
Penindasan aliran lain (penghancuran mesjid2)

Mari kita sekarang menyelidiki sejarah Islam untuk mengetahui bagaimana dan mengapa para Jihadis awal berbuat begitu.

Benih teror a la gaya Islam ditanam ketika Muhammad menandatangani perjanjian dengan tujuh puluh lima (73 pria dan 2 wanita) Ansar (penduduk kota Medina) yang disebut sebagai sumpah kedua Aqaba. Aqaba adalah sebuah gua kecil di perbatasan Mekah. Perjanjian ini dibuat secara rahasia untuk melindungi nyawa Muhammad saat dia ingin hijrah ke Medina. Dalam proses tawar2an, Muhammad minta sumpah tulus dari para Ansar untuk melindungi kaum wanita dan anak2 Muslim. Ketika orang2 Ansar bersumpah setia pada Muhammad, sampai bersedia untuk mengorbankan nyawa mereka untuk melindunginya, Muhammad menjanjikan darah orang2 Mekah dan surga bagi orang2 Ansar. Seperti yang dikisahkan Ibn Ishak[ii], Muhammad berkata pada orang2 Ansar: “Tidak, darah adalah darah dan darah yang tak dibayarkan adalah darah yang tidak dibayarkan. Aku bagian dari kalian dan kalian adalah bagian dariku. Aku akan berperang melawan mereka yang berperang terhadapmu dan akan berdamai dengan mereka yang berdamai denganmu.”

Tabari[iii] menulis saat melakukan sumpah Aqaba, al-Abbas dan Ubadah b. Nadlah berkata bahwa sumpah setia pada Muhammad merupakan pernyataan perang terhadap dunia. Tak lama setelah sumpah kedua Aqaba, Allah merestui pernyataan perang terhadap orang2 yang tak percaya, pertama di ayat 22:40-42 dan lalu di ayat 2:198.
Dan seperti yang dia janjikan, hari2 Muhammad yang penuh darah dan teror mulai tak lama setelah dia meninggalkan Mekah dengan sejumlah pengikutnya tiba di Medina. Kecuali beberapa, para pengikut ini adalah orang2 yang para penjahat dan pengacau yang sangat miskin dan buta huruf tanpa kemampuan untuk mencari nafkah untuk bisa menghidupi dirinya. Banyak dari pengikutnya yang hidup dalam keadaan yang sangat kotor sampai2 kepala mereka berkutu dan badan mereka sangat bau. Ini Hadis dari Sunan Abu Dawud tentang bau badan aduhai para pengikut awal Muhammad:

Hadis dari Sunan Abu Dawud Buku 32, Nomer 4022:
Dikisahkan oleh AbuMusa al-Ash'ari:
Abu Burdah berkata: Ayahku berkata padaku: Anakku, jika kau melihat keadaan kami ketika bersama Rasul Allah dan hujuan lalu turun ke atas kami, kamu pasti menduga bau badan kami seperti bau domba.

Bahkan Muhammad, sang Rasul Allah juga berkutu di kepalanya! Sungguh sukar dipercaya, bukan? Bacalah di Hadis Sahih Bukhari

Hadis Sahih Bukhari Volume 4, Buku 52, Nomer 47:
Dikisahkan oleh Anas bin Malik:
Rasul Allah biasa mendatangi Um-Haram bint Milhan yang kemudian menawarkan makanan baginya. Um-Haram adalah istri Ubada bin As-Samit. Rasul Allah suatu waktu mengunjunginya dan dia menyediakan makanan baginya dan mulai mencari kutu di kepalanya. Lalu Rasul Allah tidur, dan lalu bangun sambil tersenyum. Um-Haram bertanya, “Apa yang membuatmu tersenyum, O Rasul Allah?” Dia berkata, “(Dalam mimpi) beberapa pengikutku tampak di hadapanku sebagai pejuang2 bagi Allah berada di atas kapal di tengah laut dan ini membuatku tersenyum, mereka bagaikan raja2 di atas singgasana.” Um-Haram berkata,”O, Rasul Allah! Mohonlah pada Allah agar aku termasuk salah satu dari para pejuang itu.” Rasul Allah memohon Allah baginya dan lalu tidur lagi dan bangun sambil tersenyum. Sekali lagi Um-Haram bertanya,”Apa yang membuatmu tersenyum, O Rasul Allah?” Dia menjawab,”Beberapa pengikutku tampak di hadapanku sebagai pejuang2 bagi Allah,’ katanya mengulangi mimpi yang sama. Um-Haram berkata,”O Rasul Allah! Mohonlah pada Allah agar aku termasuk salah satu dari para pejuang itu.” Rasul berkata,”Kau adalah diantara mereka yang pertama.” Lalu suatu saat Um-Haram berlayar di laut di masa Kalifah Mu'awlya bin Abi Sufyan, dan setelah dia turun dari kapal, dia terjatuh dari binatang tunggangannya dan lalu mati.

Dua hal penting dalam hidup Muhammad tampak jelas di Hadis di atas. Pertama, dia tidak hidup bersih, jarang mandi sehingga kutu2 bersarang di kepalanya. Kedua, dia akrab dengan istri orang. Bagaimana mungkin seorang wanita bisa menyentuh kepala seorang pria untuk mencari kutunya jika wanita itu tidak akrab dan hangat dengannya? Dalam hukum Islam melirik wanita asing saja sudah dianggap haram, apalagi disentuh wanita itu. Aku persilakan pembaca untuk merenungkan perilaku moral Muhammad terhadap istri orang dalam Hadis ini dan membandingkannya dengan hukum moral Islam yang dia sendiri tentukan.

Sekarang kembali pada para pengikut Muhammad. Yah, memang hampir semua pengikut2 Muhammad bau domba! Muhammad membawa mereka ke Medinah untuk mencarikan pekerjaan bagi mereka, tapi tidak ada yang mau memperkerjakan orang2 yang bau, miskin, dan tak berpendidikan ini. Bahkan pekerjaan sehari-hari pun hampir tidak ada bagi mereka. Beberapa dari mereka bekerja sebagai kuli untuk jangka waktu singkat dan setelah itu tidak punya kerjaan lagi. Parahnya kemiskinan mereka saat itu dikisahkan oleh Aisha, istri tersayang Muhammad di:


Hadith of Sahi Bukhari, Volume 2, Book 24, Number 499:
Dikisahkan oleh Aisha:
Seorang wanita bersama kedua anak perempuannya datang padaku minta sedekah, tapi aku tidak punya apapun kecuali sebuah kurma yang lalu kuberikan padanya. Dia membagi kurma itu untuk kedua anaknya, sedangkan dia tidak makan apapun, dan lalu dia bangkit dan pergi. Lalu sang Nabi datang dan aku beritahu dia tentang kisah ini. Dia berkata,”Siapapun yang kelak dihakimi atau kedua anak perempuan itu dan dia bermurah hati pada mereka, maka kedua anak ini akan jadi perisai baginya terhadap Api Neraka.” (Lihat Hadith No. 24, Vol. 8 ).

Kejutan besar yang nantinya terjadi adalah, para Muslim yang kotor dan miskin ini nantinya menjadi sangat kaya raya. Ini hadisnya yang menerangkan perubahan nasib dari miskin ke kaya raya:

Sahih Bukhari, Volume 2, Buku 24, Nomer 497:
Dikisahkan oleh Abu Masud Al-Ansar:
Apabila Rasul Allah memerintahkan kami untuk berderma, kami biasa pergi ke pasar dan bekerja sebagai buruh untuk bisa beli satu Mudd (takaran gandum) dan lalu mendermakannya. (Saat itu adalah saat penuh kemiskinan) dan sekarang beberapa dari kami punya seratus ribu.

Bagaimana Muhammad dapat menciptakan muzizat seperti itu? Apakah perubahan dari kemiskinan yang sangat ke kekayaan yang melimpah dicapai melalui kealiman, sembahyang, puasa dan anugrah dari Allah? Atau ini dicapai melalui ‘terorisme’? Untuk tahu jawabnya, silakan baca terus.

Saat tidak punya kerjaan atau hanya punya kerjaan kasar saja, kehidupan para pengikut Muhammad menjadi semakin tidak menyenangkan di Medina. Muhammad harus berbuat sesuatu agar mereka dapat terus hidup, dan dia harus melakukannya dengan cepat sebelum mereka semua jadi tidak percaya dengan janjinya untuk dapat harta kekayaan milik Khusroo (Kaisar Persia) dan Raja Bizantium. Rodinson (iv) menulis bahwa orang2 Muslim awal ini tidak punya mata pencarian tetapi dan kala semua cara untuk hidup layak sudah gagal semua, pilihan terakhir adalah merampok.

Mata pencaharian utama orang Muslim di Medina adalah dari perampokan dan pemaksaan pungutan pajak Jizya bagi non-Muslim. Ini bisa dilihat di Hadis berikut:


Hadith in Sahih Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 388:
Dikisahkan oleh Juwairiya bin Qudama At-Tamimi:
Kami berkata pada,”'Umar bin Al-Khattab, O ketua kaum yang beriman! Nasihatilah kami.” Dia berkata,”Aku menasihatimu untuk memenuhi Hukum Allah (yang dibuat dengan kaum Dhimmi) karena itulah hukum Nabimu dan sumber mata pencaharianmu (yakni pajak dari kaum Dhimmi).

[catatan: Hadis ini dihilangkan dari terjemahan kumpulan Hadis Sahih Bukhari oleh Dr. Muhammad Muhsin Khan. Akan tetapi Hadis ini masih ada di versi Internet terjemahan Sahih Bukhari]

Jadi bagaimana Muhammad mendapatkan mata pencaharian di Medina? Pekerjaan apa sih yang dilakukannya? Bidang apa yang dikerjakannya? Bisnis apa yang dia lakukan? Pertanyaan2 ini tetap tidak terjawab. Semua kumpulan Hadis, Sunna, Sirah (biografi Nabi) tidak memberikan keterangan apapun tentang pekerjaan/profesi Muhammad yang terhormat untuk menafkahi dirinya dan istri2 dan gundik2nya yang terus semakin bertambah. Keterangan tentang pekerjaan Muhammad ada di sini:

Hadis Sahih Bukhari, Vol. IV, bab 88:
Dikisahkan oleh Ibn
‘Umar bahwa sang Nabi berkata,”Mata pencaharianku ada di bawah bayangan tombakku, (1) dan dia yang tidak menaati perintahku akan dihinakan dengan membayar Jizya.”Catatan: (1) “Di bawah bayangan tombakku” berarti “dari jarahan perang”.


Yah, memang begitulah. Muhammad, sang Rasul Allah, menafkahi dirinya dengan cara merampok, dan Hadis di atas dengan jelas menyatakannya. Juga patut diperhatikan bahwa Hadis ini telah dihilangkan dalam versi Internet Sahih Bukhari. Hadis yang sukar dipercaya ini hanya dapat ditemukan di terjemahan cetak asli “The Translation of Sahi Bukhari” oleh Dr. Muhammad Muhsin Khan. [Ref: The Translation of the Meanings of Sahih Al-Bukhari, Arabic-English, Vol.IV (page 104) by Dr. Muhammad Muhsin Khan, Islamic University—Al-Medina Al-Munauwara]. Silakan periksa sendiri referensi itu kalau kau tak percaya. Menarik untuk diperhatikan catatan kaki oleh penerjemah yang menerangkan bahwa ‘tombak’ adalah ‘barang jarahan’, sungguh pintar.

Kalau kau pikir ini sukar dipercaya – bahwa seorang utusan Allah, ciptaan Allah yang terbaik ternyata memakai pedangnya (baca: terorisme) untuk cari nafkah – maka teruslah baca karena banyak hal lain yang bahkan lebih mengejutkan. Di Hadis Sahih Muslim ditulis jelas tanpa ragu bahwa Muhammad dan pengikutnya memang menggunakan pedang untuk melakukan terorisme (komentar dalam kurung adalah dari penerjemah Hadis ini):

Hadis Sahih Muslim, Book 004, Number 1066:
Abu Huraira melaporkan:
Rasul Allah berkata aku telah dibantu teror (dalam hati musuhnya); aku telah menerima firman2 yang pendek tapi jelas artinya, dan ketika aku tidur aku diberikan kunci2 harta benda dunia yang diletakkan di tanganku.


Jika Hadis2 yang sangat jelas itu belum juga terasa cukup meyakinkan untuk membuktikan Muhammad menggunakan terorisme untuk memperkaya para pengikutnya, ini ada satu lagi:

Hadith from Sahih Bukhari, Volume 4, Book 52, Number 220:
Dikisahkan oleh Abu Huraira:

Rasul Allah berkata,”Aku telah diberi perintah2 yang sangat pendek dengan arti yang sangat luas, dan aku telah dibuat menang melalui teror (yang ditaruh di hati musuh), dan ketika aku tidur, kunci2 harta benda dunia diberikan padaku dan diletakkan ke dalam tanganku.” Abu Huraira menambahkan: Rasul Allah telah meninggalkan dunia dan sekarang kau, orang2, membawa ke luar harta benda itu (yang tidak dinikmati oleh Nabi).

Untuk mewujudkan perkataannya, Muhammad bahkan mengumumkan bahwa barang jarahan atau hasil rampokan adalah halal baginya, dan ini ditegaskan di sini:

Hadis Sahih Bukhari Volume 4, Book 53, Number 351:
Dikisahkan oleh Jabir bin Abdullah:

Rasul Allah berkata,”Barang jarahan adalah halal bagiku.”

Hadis berikut menerangkan bahwa Muhammad mendirikan mesjid2 dengan biaya dari hasil rampokan, jarahan dan pungutan pajak paksa Jizya terhadap non-Muslim. Bacalah Hadis ini dengan teliti dan kau akan mengerti mengapa banyak orang tertarik untuk bergabung dengan Muhammad dan Islamnya. Ya, alasannya hanyalah keserakahan dan nafsu akan uang dan kekayaan semata-mata. Muhammad melanggar semua hukum dan aturan masyarakat mapan yang beradab hanya untuk memuaskan keserakahan pengikut2nya. Ini hadisnya:

Hadith Sahih Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 390:
Dikisahkan oleh Jabir bin 'Abdullah:

Rasul Allah suatu saat berkata padaku,”Jika uang masukan dari Bahrain tiba, aku akan beri kamu segini banyak dan segitu banyak.” Ketika Rasul Allah telah mati, uang dari Bahrain tiba, dan Abu Bakr mengumumkan,”Bagi yang telah dijanjikan oleh Rasul Allah, silakan datang padaku.” Lalu aku menghadap Abu Bakr dan berkata,”Rasul Allah berkata padaku,”Jika uang masukan dari Bahrain tiba, aku akan beri kamu segini banyak dan segitu banyak.” Setelah mendengar itu Abu Bakr berkata padaku, “Ciduklah (uang) dengan kedua tanganmu.” Aku ciduk uang dengan kedua tanganku dan Abu Bakr memintaku menghitungnya. Aku menghitung dan jumlahnya adalah lima ratus (keping emas). Jumlah seluruhnya yang dia berikan padaku adalah seribu lima ratus (keping emas).

Dikisahkan oleh Anas: Uang dari Bahrain dibawa kepada Nabi. Dia berkata,”Sebarkan uang itu di Mesjid.” Inilah jumlah uang terbesar yang pernah diserahkan kepada Rasul Allah. Saat itu Al-‘Abbas datang padanya dan berkata,”O Rasul Allah! Berilah aku uang karena aku memberikan uang tebusan diriku dan Aqil.” Sang Nabi berkata padanya,”Ambillah.” Dia menciduk uang dengan kedua tangannya dan menuangkannya di atas bajunya dan mencoba mengangkatnya tapi tidak bisa dan dia minta pada sang Nabi,”Maukah kau meminta seseorang untuk menolongku mengangkat ini?” Nabi berkata,”Tidak.” Lalu Al-‘Abbas berkata,”Kalau begitu, maukah kau membantuku mengangkatnya?” Nabi berkata,”Tidak.” Lalu Al-‘Abbas membuang sebagian uang, tapi tetap saja dia tidak kuat mengangkutnya, dan dia sekali lagi meminta pada Nabi,” Maukah kau meminta seseorang untuk menolongku mengangkat ini?” Nabi berkata,”Tidak.” Lalu, Al-‘abbas membuang sebagian lagi uang dan memikulnya di pundaknya dan lalu pergi. Sang Nabi terus melihatnya terpesona akan keserakahannya sampai dia menghilang dari penglihatan. Rasul Allah tidak beranjak dari tempat itu sampai tidak ada satu Dirham pun tersisa dari uang itu.

Sekarang mari kita lihat bagaimana Jihadis Muslim awal memilih korban teror mereka. Setelah cari2 mangsa, Muhammad mengetahui bahwa dia hanya punya dua pilihn: merampok orang2 Medina atau merampok kafilah2 orang Mekah yang kaya raya di jalur dagang Mekah – Medina. Tidak tidak bisa merampok sekutunya sendiri orang Medina (orang Ansar) karena ini sama dengan bunuh diri. Pilihan lain yang sisa adalah merampok orang2 Yahudi dan musuh bebuyutannya orang2 Mekah Quraysh yang pada umumnya menolak ajaran agamanya. Dia tidak bisa mengganggu orang2 Yahudi terlalu awal karena dia telah bikin perjanjian damai dengan mereka. Dia tidak punya alasan sah untuk menyerang dan merampas tanah dan harta benda mereka. Perlu diingat bahwa di kegiatan2 perampokan awal, Muhammad tidak mau orang2 Ansar terlibat di dalamnya. Ini karena dia tidak mau mengecewakan orang2 Medina dengan menampakkan belangnya yang asli. Dia juga taku jika usaha perampokannya gagal, maka kaum Ansar tidak lagi kagum dan hormat padanya. Karena itu, pada mulanya, dia tidak mengundang kaum Ansar untuk ikut bagian dalam kegiatan terornya. Dia perlu menunjukkan pada tuan tanah tempat tinggalnya bahwa terorisme memang adalah usaha yang menguntungkan!

Karena tidak mungkin untuk menjarah orang2 Yahudi, maka pilihan satu2nya yang sisa adalah menyerang dan menjarah kafilah2 Quraysh. Meskipun demikian, saat itu dia hanya punya segelintir prajurit. Dia tidak akan mampu melancarkan serangan telak terhadap tentara Quraysh yang perkasa, dan memang perkiraannya tepat. Sebenarnya karena alasan takut akan tentara Quraysh itulah dia meninggalkan Mekah.

Dia lalu dapat gagasan cemerlang. Rencananya adalah untuk menyergap pedagang2 Quraysh pada saat mereka sedang lengah, yakni pada saat mereka sedang sendirian, tidak banyak tentara, atau jauh dari tempat aman di Mekah. Ini berarti menyerang kafilah2 pedagang Quraysh, meneror dan merampok mereka di perjalanan dagang dengan Syria atau saat mau balik ke Mekah. Tapi Muhammad juga penuh perhitungan dan tidak terburu-buru. Dia sabar menunggu kesempatan baik untuk menyerang kafilah2 Quraysh yang sedang lengah. Rencana ini memang sangat cerdik dan licik. Tidak dapat disangkal bahwa dengan penjarahan ini Muhammad dapat mengompori pengikutnya, para Jihadis, untuk membalas dendam pada “penyiksa” mereka dan di waktu yang sama mereka juga dapat banyak harta jarahan yang sebelumnya tidak dapat disediakan Muhammad pada para Muhajirs (pengikut Nabi yang setia yang pindah dari Mekah ke Medina) yang miskin dan kelaparan ini.

Dengan pemikiran ini, Muhammad mulai bergerak. Dia mengirim beberapa mata2 untuk mencari tahu kegiatan2 kafilah Mekah. Akan tetapi, kafilah2 Quraysh selalu dilindungi dan dijaga baik2 oleh para tentara penjaga keamanan untuk mencegah dirampok di jalan. Meskipun begitu, Muhammad tetap mencoba keberuntungannya karena kafilah2 Mekah itu penuh dengan harta benda yang sangat berharga. Biografer (penulis kisah hidup) Nabi apologis (= berusaha menutupi kejelekan Islam) seperti Hussein Haykal, [v] tentu mencoba mencari pembenaran dengan mengatakan bahwa para Muhajir dari Mekah rindu pulang kampung dan sedang cari kesempatan untuk balas dendam. Memang merasa rindu kampung halaman sih wajar saja, tapi alasan yang sangat jelas untuk merampok kafilah Quraysh adalah karena ingin menjarah dan merampas harta benda. Sederhana saja dan sudah jelas. Alasan Haykal ini pupus karena setelah Muhammad menaklukkan Mekah, tidak ada satu pun Muhajir yang katanya tadi ‘rindu kampung halaman’ yang mau balik pulang ke Mekah.

Mari kita bahas secara singkat penyergapan atau serangan teror atas kafilah Quraysh. Ada pertentangan mana perampokan atas kafilah Quraysh yang pertama dilakukan Muhammad. Ibn Ishak menulis bahwa Muhammad sendiri melaksanakan serangan pertama, dan ini adalah terhadap kafilah di Waddan. Buku Ibn Ishak tidak cukup memberi keterangan kapan hal ini terjadi. Waqidi menulis bahwa serangan pertama dipimipin oleh Hamzah. Biografer2 lain setuju dengan versi Waqidi tentang tanggal2 penyerangan2 Muhammad. Aku juga akan menggunakan keterangan Waqidi.

Catatan: Tanggal2 adalah perkiraan saja.

Teror Satu
Serangan atas Kafilah Quraysh di al-Is, atau Ekspedisi Sif al-Bahr oleh Hamzah ibn al-Muttalib--March, 623CE

Ekspedisi / Perampokan pertama terhadap kafilah Quraysh terjadi sekitar tujuh atau sembilan bulan setelah Hijrah. Ekspedisi ini dipimpin oleh Hamzah ibn ‘Abd al-Muttalib (paman Muhammad), dengan 30 atau 40 orang emigran (yang pindah dari Mekah ke Medina). Tujuan ekspedisi, seperti yang telah diterangkan sebelumnya, adalah untuk merampok kafilah Quraysh. Gerombolan perampok yang dipimpin Hamzah ini berkumpul di tepi pantai deka al-Is, diantara Mekah dan Medina, di mana pemimpin kafilah Abu Jahl ibn Hashim berkemah bersama 300 orang Mekah. Hamza dengan beberapa orang bertemu Abu Jahl di sana untuk menyerang kafilah, tapi Majdi b. Amr al-Juhani, seorang Quraysh yang tidak ada permusuhan dengan kedua pihak melerai keduanya sehingga mereka semua berpisah tanpa pertempuran.

Petualangan Muhammad pertama dalam perang dan perampokan ternyata gagal. Hamzah kembali ke Medina dan Abu Jahl melanjutkan perjalanan ke Mekah. Usaha perampokan gagal karena para Muslim takut menghadapi konvoi Quraysh yang kuat, dan mereka kembali ke Medina dengan tangan kosong.

Teror Dua
Serangan atas Kafilah Mekkah di Buwat oleh Ubaydah b. al-Harith---April, 623CE

Serangan ini terjadi sembilan bulan setelah hijrah, beberapa minggu setelah serangan pertama di al-Is gagal.

Kira2 sebulan setelah kegagalan Hamzah untuk merampok, Muhammad mengirim 60 Jihadis dipimpin oleh Ubaydah b. al-Harith (saudara sepupunya) untuk melakukan operasi teror terhadap kafilah Quraysh yang kembali dari Syria dan dikawal oleh 200 pasukan keamanan bersenjata. Ketua kafilah adalah Abu Sufyan ibn Harb atau Ikrima b. Abu Jahl. Gerombolan Muslim pergi sampai jauh ke Thanyatul-Murra, tempat mata air di Hejaz. Tidak ada pertempuran yang terjadi karena orang2 Quraysh ternyata berada terlalu jauh dari para Muslim. Meskipun demikian, Sa’d b. Abi Waqqas, seorang Jihadis sejati, menembakkan sebuah panah ke orang2 Quraysh. Ini adalah panah pertama Islam. Panah2 yang kemudian ditembakkan mengejutkan orang2 Quraysh. Ini merupakan serangan mendadak dan memperingatkan mereka akan bahaya yang timbul kemudian. Akan tetapi, tidak ada pertempuran yang terjadi dan orang2 Muslim kembali dengan tangan kosong. Beberapa orang berpendapat bahwa Ubaydah adalah Jihadis yang pertama yang membawa bendera Islam, tapi orang lain berkata bahwa Hamzah lah yang pertama.

Beberapa berpendapat Muhammad memerintah Ubaydah untuk melakukan penyerangan ketika Muhammad sedang kembali dari perampokan al-Abwa (lihat Teror Empat).

Teror Tiga
Serangan atas Kafilah Mekah di Kharar, oleh Sa’d ibn Waqqas -- April, 623CE

Usaha berani Sa’d ibn Waqqas yang menembakkan panah2 pada orang2 Quraysh (lihat Teror Dua) tentunya telah membuat Muhammad kagum. Saat itu Sa’d berusia 20 – 25 tahun. Meskipun begitu, usia mudanya tidak jadi penghalang bagi Muhammad untuk menunjuknya sebagai ketua gerombolan perampok yang berjumlah 20 orang (sumber lain mengatakan 8 orang saja) terhadap kafilah Mekkah. Semuanya adalah kaum Muhajir. Jadi satu bulan kemudian, operasi teroris ketiga dilaksanakan di bawah pimpinan Sa’d yang masih muda. Sa’d dan gerombolannya menyusun siasat untuk menyergap di lembah Kharrar di jalan menuju Mekkah dan menunggu untuk menyerang kafilah Mekkah yang kembali dari Syria.

Mereka mau menyergap diam2. Meskipun begitu, dengan kecewa berat mereka akhirnya menyadari bahwa kafilah Mekkah telah berhasil mengelabui mereka dan telah berlalu dari tempat itu sehari sebelumnya. Orang2 Muslim kebali ke Medina dengan tangan hampa.

[i] Masterminds of Teror, p.88; Khalid was the Chief Al-Qaeda Planner of 9/11
[ii] Ibn Ishak, pp.204-205
[iii] Tabari, vol. vi, p.134
[iv] Rodinson, p.162
[v] Haykal, Ch. The First Raids and Skirmishes

Kamis, 02 Juli 2009

Download Buku Hidup Dari Ujung Tombakku

Buku yang menelaah kehidupan dan kepribadian Muhammad. “Hidup dari Ujung Tombakku” merupakan perkataan Muhammad sendiri, seperti yang tercantum dalam Hadis sahih al Bukhari, bab Jihad dan Biografi, perkataan nomer 2913, dan juga Mussnad Al Imam Ahammed, perkataan nomer 5409 dan 4869.
oleh Imam Arab yang
murtad Zaki Amin.

Buku ini tidak ada duanya. Aslinya ditulis dlm bhs Arab dan khusus ditujukan serta didedikasi bagi pembaca Arab & Muslim, namun semua pembaca akan menilai isinya menarik, diriset dgn teliti dan informatif.

Living by the point of my spear menganalisa karakter Muhammad dan mengungkapkan biografi sebenarnya dan fakta2 lain yg hilang dari literatur Arab selama 1.400 thn.

Buku ini tanpa tedeng aling2 menunjukkan bagian gelap Muhammad & Islam,tanpa rasa takut akan pedang Islam, penjara ataupun siksaan oleh ulama dan antek2nya.

Website http://www.myspear.org, menampilkan sejumlah intisari dari Living by the Point of My Spear oleh Zaki Ameen.

Sekarang telah tersedia juga dalam versi bahasa indonesia jadi kalo mo download langsung aja ke sini